Sunday, November 20, 2016

PENYAKIT KELINCI DAN CARA MENGOBATINYA (PART2)

Keberhasilan dalam beternak kelinci salah satunya adalah bagaimana pencegahan terjadinya penyakit dan pengobatannya. Dibawah ini beberapa penyakit yang menimpa kelinci dan pencegahan dan pengobatannya .

A. Luka
# Penyebabnya : macam luka disini karena digigit tikus, kucing , anjing atau terkena benda tajam   lainnya.
# Pencegahan : tempatkan kelinci pada tempat yang aman dari gangguan predator ( tikus, kucing atau anjing dan kandang yang aman dari benda tajam ( kawat yang putus atau alas ataupun didinding kandang yang rusak ) ataupun kelinci yang diumbar diluar kandang
# Pengobatan : bersihkan luka dengan air hangat , cukur bulu sekitar luka . Untuk mematikan bakteri pada luka menggunakan rivanol atau garam. Kemudian diberikan obat merah/betadine dengan merata pada luka.

B. Radang Mata ( Kornea Mata )
# Penyebab : infeksi karena kornea mata terkena benda tajam ( lembaran rumput atau benda tajam yang lain ) , karena kekurangan vitmin A sehingga berakibat tekanan pada gigi yang berakibat mata berair
# Pencegahan : Pastikan kelinci berada pada kandang yang aman dan nyaman dari benda tajam, cek kualitas rumput sebelum dikasihkan ke kelinci ( pastikan rumput yang aman untuk dikosumsi )
# Pengobatan : Pemberian obat yang mengandung Cephalexin Sismetik atau Cephalonium Topical , Obat salep mata topical.

C. Tungau Telinga ( telinga berkerak dan bau )
# Penyebab : Telinga muncul kerak bewarna coklat dan cairan berbau yang ditandai sebelumnya muncul bintik merah muda dan kelinci menggaruk-garuk telinga terus. Penyait ini dapat cepat menular dikarenakan binatang kecil yang namanya tungau
# Pencegahan : (1) Pastikan kandang bersih, tidak becek dan lembab , (2) Tempat pakan dan minum harus bersih , pakan berair mudah menimbulkan tungau, (3) Kurangi kepadatan kandang koloni, (4) Pisahkan kelinci sakit supaya kelinci yang sehat supaya tidak tertular
# Pengobatan : bersihkan telinga dengan air hangat dengan kain bersih dan oleskan minyak kelapa yang asli jangan bekas , atau obat lain dapat memakai pinisilin , atau antibiotik yang model injek ( lihat label " obat dan vitamin kelinci ").

D. Jamur Kulit
# Penyebab : jamur di tandai pada kulit berwarna bintik - bintik merah dan bulu menebal kusut. Hal ini dikarenakan kandang yang kotor
# Pencegahan : Kandang harus bersih
# Pengobatan : Dibersihkan bagian yang terkena jamur dan cukur bulunya. sebelum dikasih obat salep kulit sebaiknya luka diobati dengan obat merah/yodium.

E. Bisul
# Penyebab : Darah kotor yang tersumbat atau infeksi kulit berupa benjolan yang membesar didalmnya berisi nanah dan terasa panas
#  Pencegahan : Kebersihan kandang , tempat makan dan minum menjadi syarat mutlak
# Pengobatan :( 1 ) Tumbuk beberapa daun sosor bebek, saring airnya dan dicampur madu diminumkan, ( 2 ) cara ke dua ;daun lidah buaya dikupas kulitnya, dilumatkan tambah sedikit garam dan ditempelkan pada bisul , ( 3 ) cara ketiga ;bila cukup matang, bedah secara pelan-pelan sampai darah kotor keluar dan berikan obat merah.

F. Tengeng ( Kepala kelinci miring/bengkok sebelah karena saraf )
# Penyebab : ( 1 ) karena radang telinga ditandai dengan nyeri, demam, hilangnya pedengaran, telinga mendenging dan pusing , ( 2 ) kuman yang menyerang saraf kelinci . Dua hal itu berakibat kehilangan keseimbangan kepala, goncangan kepala secara tiba-tiba dan kekurangan makan.
# Pencegahan : Memberi pola makan yang baik
# Pengobatan : Pemberian antibiotik sesuai takaran.

G. Kanibal ( induk kelinci memakan anaknya yang baru dilahirkan )
# Penyebab : (1) Kurang amannya kandang dari gangguan tikus,kucing, anjing atau banyak dikunjungi orang, (2) Pola makan yang buruk dimasa kehamilan hingga melahirkan. Dua hal diatas dikarenakan induk kelinci merasa cemas dan takut kalau anaknya setelah lahir tidak bisa hidup dengan baik atau anak kelinci tidak aman
# Pencegahan : (1) Kandang induk hamil dibauat min ukuran 60 x 70 cm , dan kotak melahirkan dibuat ukuran 30 x 30 cm , (2) Pakan standar dan bergizi, (3) Air minum selama kehamilan, melahirkan dan menyusui harus terjamin , jika perlu tambah vitamin , (4) Kandang aman dari ancaman tikus, kucing, ular maupun anjing, (5) Induk hamil yang mau melahirkan hindarkan terlalu banyak dikunjungi orang banyak, kecuali yang merawat tiap hari , (6) kebersihan kandang terjamin.

H. Stres
# Penyebab : (1) Kelinci sakit tanpa pengobatan, (2) Lingkungan yang berisik misal : berisik kendaraan, suara anjing gagak, banyaknya manusia , (3)Kelinci tidak diberikan kasih sayang / dielus-elus, (4) kandang kelinci sempit atau koloni kelinci terlalu banyak, (5) Pakan dan minum kualitasnya buruk , (6) Suhu dibawah 15 derajat atau diatas 26 derajat, (7) Perjalanan jauh tanpa perhatian.
# Akibat Stres : Kelinci mengalami gagal jantung/kematian langsung, asam lambung, sakit gigi, metabolisme karbohidrat pada usus terganggu, gagal hati/kematian langsung.
# Pengobatan : (1) Berikan Analgesik /penghilang rasa sakit, (2) berikan belaian kasih sayang dan jauhkan gangguan dari tikus, kucing, anjing atau kunjungan banyak orang, (3) Hindarkan lampu terang, sinar matahari dan bau menyengat, berikan ketenangan, (4) Berikan rumput yang berkualitas bagus.

I. Radang Payudara ( Mastitis )
# Penyebab : Hal ini ditandai dengan peradangan/pembengkakan pada payudara dengan warna kebiru-biruan ,tidak nafsu makan, pandangan hampa dan demam sampai 40 derajat lebih . Penyebabnya karena bakteri yang merusak jaringan puting susu, bakteri ini muncul karena kebersihan kandang dan kotak anak kelinci kondisinya buruk.
# Pencegahan : Kebersihan kandang dan kotak kelinci syarat mutlak yang harus dipenuhi.
# Pengobatan : (1) Bersihakan puting dengan air hangat, lap dengan cairan alkohol atau rivanol, pemberian obat disaat pagi hari dan pisahkan dengan anaknya , dan masukkan kembali pada saat sore hari , ( 2 ) pemberian anibiotik sesuai dengan takarannya.

J. Penyakit koksidiosis
Salah satu kendala beternak kelinci yaitu penyakit koksidiosis, merupakan penyakit yang menyerang kelinci terutama umur muda (5-8minggu) sedang kelinci dewasa cenderung karier. Pada kelinci terdapat dua bentuk koksidiosis, yakni koksidiosis intestinal dan koksidiosis hati.Mortalitas 50 sampai 100%. Kasus banyak bersifat subklinis. Pada kasus klinis gejala yang nampak adalah: pembesaran abdomen, nafsu makan menurun, berat badan menurun, ikterus dan mencret. Pada kesempatan ini akan memaparkan etiologi, siklus hidup dan upaya penanggulangannya.

K. KEMBUNG
Penyakit ini sering menyerang anakan dibawah 2 bulan dan indukan yang hamil atau menyusui, apabila tidak ada penaganan yang cepat akan berakibat pada kematian.
Beberapa penyebab terjadinya kembung antara lain :
1. Kelinci mengalami asam lambung dan gas masuk ke dalam perut dan tidak bisa dikendalikan
2. Peralihan musim, dimana kelinci mengalami perut kosong
3. Pola makan tidak teratur dan kekurangan air minum
4. Perjalanan jauh yang menimpa anakan kelinci umur dibawah 2 bulan ,tanpa perhatian dalam makanan
5. Stress akibat kalah dominasi dari kelinci lain, ini akibat kelinci dalam kolono dengan ukuran dan usia yang berbeda sehingga kelinci yang kalah bersaing dalam makan berpotensi terjadi kembung
Kelinci yang kembung kelihatan malas makan dan cuek dengan lingkungan sekitar, tatapan mata kosong kedepan ,kaki depan menjulur kedepan , badan membungkuk dan perut membesar dengan kepala-kepala bergerak-gerak menahan sakit. Bila kembung semakin akut biasanya gigi bunyi gemertak karena menahan sakit

Ada 2 hal yang perlu diperhatiakn dalam melihat kelinci kembung, agar tidak salah pengobatannya :
1. Kelinci kembung terkandang ditandai berak/mencret cair bewarna biru kehijauan dan bau. 2 hari berak hilang dan biasanya kiata beranggapan bahwa kelinci sembuh dari mencret, tapi tiba-tiba perut kelinci menggelembung besar
2. Kelinci kembung tanpa ditandai berak/mencret bahkan seharian kelinci tidak keluar kotoran dan tiba-tiba perut menggelembung/membesar.
Pengobatan untuk penyakit kembung :
1. Untuk tindakan darurat sebaiknya memberikan pupus jambu, pupus pisang disertai garam secukupnya
2. Untuk secara oral kita dapat menggunakan arang batok kelapa
3. Pemberian antibiotik anti stess dengan merk Introvit, Enrofloxacin ( contoh norit ) pemakian secara oral
Pengalaman beberapa peternak ada yang menggunakan magasida dengan takaran 0,2 ml.

L. DIARE
Penyakit ini sering kita sebut mencret. Kelinci yang mengalami mencret dapat sembuh dan dapt juga mengalami kematian. Apabila kita tidak menangani secara tepat maka akan berakibat pada kematian pada kelinci. Agar kita tepat dan cepat bertindak menangani penyakit ini, kita harus mengetahui jenis diare/mencret yang dialami pada kelinci.

Ada beberapa jenis daire yang sering menyerang kelinci :

1. Diare Biasa dengan kotoran normal dan konsisten
# Gejala : kotoran normal dan tidak dimakan kelinci dengan kondisi fases keras dan kondisi kelinci selera makannya bagus.
# Penyebab : Kegemukan, sakit gigi, Rematik, Radang sendi, penyakit kulit disekitar selakangan.

2. Diare biasa dengan kotoran lembut, cair dan konsisten
# Gejala : kotoran lembut tidak dimakan dengan kondisi butiran fases keras dan kondisi kelinci bagus
# Penyebab : Perubahan makanan, tidak ada serat makan, pakan terlalu berair, stress

3. Kokidiasis
# Gejala : kelinci mengalami diare bervariasi dengan dari fases cair hingga fases lembut tapi banyak. Hal ini berakibat kelinci jadi pendiam, berat badan menurun.
# Penyebab : parasit eimera , parasit ini muncul dikarenakan tempat yang sesak, kotor dan lembab. Parasit ini menyerang usus dan sistem pencernaan . Kelinci yang terinfeksi mengalami Oosista ( ini menyerang anakan kelinci diatas 21 hari dikarenakan kandang yang jorok pada waktu penggantian musim )
# Pencegahan : (1) Kandang harus bersih dari kotoran sekecil apapun, (2) Kandang tidak boleh kotor, basah dan lembab pada musim kemarau, (3) Pindahkan kelinci ke kandang yang lain dan kandang diberi vaksin setiap sudut sampai bersih
# Pengobatan : (1) Untuk kelinci yang nafsu makannya baik, berikan obat sulpha khususu hewan dan berikan makanan yang bergizi , (2) Obat pediatric suspensian produk trimethoprim/sulfamethoxazole sesuai dosis, (3)Obat alami : 3 daun pupus jambu klutuk, 2 pupus daun pepaya, pupus daun pisang secukupnya, garam sepucuk sendok teh, adu satu sendok teh. Tumbuk daun-daun tersebut dan peras , diambil airnya dicampur dengan garam dan madu dengan air hangat. Berikan secara oral ke mulut kelinci dengan suntikan ( tanpa jarum)

4. Mucoid Enteropathy
# Gejala : tidak ada fases keras , diare dan lendir bercampur, tidak ada fases yang keluar pada tahap  berikutnya. Ciri-cirinya : perut kembung, badan membungkuk, pediam dan perut bersuara gemerutuk
# Penyebab : kelinci mengalami stress karena kondisi lingkungan yang tidak baik, udara terlalu panas, peralihan cuaca yang mendadak, perjalanan jauh, ancaman hewan buas, dan kelinci kalah dominan di satu kandang koloni. Kasus ini sering menimpa kelinci dibawah 2 bulan dan indukan kelinci yang menyusui.
# Pengobatan : Sebelum terjadinya penyakit ini alangkah baiknya dilakukan pencegahan terlebih dahulu. Untuk pengobatan baiknya dilakukan pengobatan secara alami seperti penanganan kokidiasis atau juga seperti penanganan penyakit kembung.

JENIS PENYAKIT YANG SERING MENYERANG KELINCI DAN CARA MENGOBATINYA

Penyakit yang Sering Menyerang Kelinci

Penyakit kelinci seperti penyakit pada makhluk hidup lainnya tentu ada banyak sekali. Tetapi ada beberapa penyakit yang sering muncul dan sering menyerang kelinci.  Penyakit tersebut diantarana

1. SCABIOSIS/SCABIES

scabies+atau+kudis
Scabiosis atau scabies adalah penyakit kulit pada kelinci yang disebabkan oleh ektoparasit Sarcoptes scabiei dan Notoedres cati.
Penularan :
  • Kontak langsung dengan kelinci yang terkena scabies
  • Wadah pakan yang digunakan bersama
  • Kandang yang dipakai bersama
  • Benda yang terkena kelinci positif scabies
Gejala :
  • Terdapat luka seperti radang, burik atau budug pada kelinci, biasanya di kepala, telinga, kaki, dan kulit yang terbuka.
  • Kelinci sering merasa gatal sehingga sering menggaruk-garuk badannya, baik menggunakan cakar ataupun dengan benda lain.
  • Pertumbuhan terhambat.
Tindakan :
  • Berikan makanan kering, hindari penggunaan makanan yang lembab dan berair. Bersihkan makanan sebelum diberikan
  • Berikan desinfektan dan akukan pembersihan kandang, jaga sanitasi pada kandang, jangan biarkan kandan menjadi lembab
  • Isolasi atau pisahkan kelinci yang terserang penyakit, atar kelinci lain tidak tertular.

2. PASTEURELLOSIS

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida. Infeksi bakteri Pasteurella multocida dapat menyebabkan penyakit pernafasan yang parah, radang paru-paru, infeksi telinga, sinusitis dan lainnya.
snuffles1
Penularan :
  • Aerosol, atau melalui udara yang terkontaminasi (biasanya jarak dekat)
  • Kontak Langsung
Gejala :
  • Kelinci bersin-bersin dan batuk-batuk.
  • Terlihat cairan seperti ingus di hidung kelinci.
  • Radang pada hidung kelinci.
  • Mata kelinci mengeluarkan cairan dan disertai radang.
  • Kelinci yang sembuh bisa menjadi pembawa penyakit.
Tindakan :
  • Memberikan ruang yang cukup luas dalam kandang untuk mengontrol sirkulasi udara.
  • Menjaga sanitasi dan kebersihan kandang.
  • Pisahkan kelinci yang sakit.
  • Tindakan keamanan bisa dengan memusnahkan kelinci yang sakit.

3. ENTERITIS

Penyakit pencernaan akibat infeksi bakteri pathogen seperti E. coli, Clostridium sp, dan lainnya, Jika pada manusia penyakit ini kurang lebih mirip dengan diare.
Penyebab :
  • Makanan yang terkontaminasi.
  • Penggunaan obat-obatan yang berlebihan.
  • Dosis obat yang tidak tepat.
Gejala klinis :
  • Badan kelinci membungkuk
  • Telinga  kelinci turun kebadan
  • Mata kelinci sayu dan sipit
  • Muka kelinci tampak mengecil
  • Tubuh kelinci semakin kurus
  • Terdengar bunyi pada gigi kelinci
  • Kelinci merasa haus.
  • Kotoran keras dan lunak.
Tindakan :
  • Berikan pakan yang sehat dan bernutrisi pada kelinci.
  • Jangan berikan makanan berbahaya untuk kelinci seperti : seperti tomat, kentang, kubis, kangkung, selada, bayam.
  • Berikan makanan pelet sediakan air mimum yang bersih

4. IMPACTION

Penyakit digesti akibat adanya sumbatan pada lambung maupun caecum. Dapat juga terjadi pada kelinci muda yang kurang nutrisi, biasanya yang disapih sebelum 3 bulan.
Penyebab :
  • Stres pada kelinci
  • Konsumsi makanan berlebih dan kekurangan air.
  • Makanan yang tidak dapat dicerna
  • Nutrisi yang kurang pada anakan kelinci
Gejala :
  • Perut tampak membesar diakibatkan adanya massa yang tidak normal.
  • Tidak mengeluarkan kotoran.
  • Mengeluarkan seperti GEL bukan kotoran.
  • Berat badan turun.
Tindakan :
  • Harus tersedianya air munum bagi kelinci
  • Bahan pakan tidak mengandung ligin o
  • Kandungan serat makanan 13-20%

5. SORE HOCKS

Penyakit ini mengakibatkan bulu kaki kelinci menjadi terkelupas, bahkan kulit kelinci bisa terluka. Dalam dunia medis disebut pododermatitis.
327053_2715514532027_1381865401_33021482_739544370_o
Penyebab :
  • Permukaan alas kandang yang terlalu keras, kasar, dan tidak nyaman serta kelebihan berat badan (overweigth), akibat kelainan genetik dan lainnya.
Gejala :
  • Pada awal penampakannya, ada bagian bulu di alas kaki yang menipis (biasanya berbentuk lingkaran)
    – Lambat laun bulu akan habis dan kemudian terjadi keradangan disertai perlukaan.
Tindakan :
  • Kontrol berat badan kelinci agar tidak kegemukan
  • Bersihkan kaki yg sakit dng air hangat, dicampur dng antiseptic atau pakai revanol.
  • Beri obat luka seperti Betadine.
  • Alas kandang jangan yang kasar.
perban

JENIS KELINCI

JENIS-JENIS KELINCI

1. Angora
     Angora termasuk jenis kelinci hias yang cocok sebagai hewan peliharaan. Anggora adalah jenis kelinci yang lucu dengan bulu sangat panjang, halus, tebal, dan kuat. Warna bulunya bervariasi dari coklat, putih, hitam, dan kemerahan. Angora terdiri dari angora Inggris dan Angora Perancis. Angora Perancis memiliki bulu lebih lembut, halus, pendek dan kasar dibandingkan Anggora Inggris. Anggora adalah jenis kelinci yang cantik dengan bulu panjang, halus, tebal, dan kuat. Warna bulunya bervariasi dari putih, coklat, hitam, dan kebiruan. Selain sebagai kelinci hias anggora juga diternakkan sebagai penghasil wool. Anggora terdiri dari anggora Inggris dan Anggora Perancis. Anggora Perancis memiliki bulu lebih lembut, halus, pendek dan kasar dibandingkan Anggora Inggris.
jenis-kelinci-anggora
kelinci anggora

2. Lion
     Kelinci lion awalnya ialah kelinci Angora Inggris yang tidak jadi, kupingnya yang pendek, wajah yang di penuhi dengan bulu-bulu panjang, mirip seperti singa yang cenderung maco. Karena kepalanya yang seperti itu, maka kondisi itu dipertahankan dan dinamakan kelinci lion atau singa. Kelinci ini sangat cocok untuk dijadikan binatang peliharaan
kelinci-lionhead1-300x253
kelinci singa

3. American Chinchilla
     Nama Chinchilla ialah sebutan untuk warna. Warna dasar chinchilla adalah abu-abu gelap dengan warna mutiara abu-abu dan hitam. Bentuk tubuh dan beratnya pun bermacam-macam, ada yang mini, sedang mau pun raksasa. Misalkan kelinci raksasa chinchilla atau sering disebut Giant Chinchilla, merupakan hasil persilangan antara Standard Chinchilla dan Flemish Giant. Kemudian kelinci Fuzzy Lop Chinchilla yang sebenarnya kelinci American Fuzzy Lop yang berwarna chinchilla.
Chinchilla_rabbit_2_300
kelinci Chinchilla

4. Dutch
     Kelinci Dutch atau kelinci Belanda. Bulunya yang pendek dan kaya warna, antara lain hitam putih, coklat, abu-abu atau perpaduan warna itu. Warna bulunya khas, melingkar seperti pelana berwarna putih dari punggung terus ke leher sampai kaki depan bagian belakang dan kepala hitam, coklat atau abu-abu, moncong dan dahi putih. Umumnya kaki depan seluruhnya putih, namun ada yang tidak demikian. Kaki belakang umumnya berwarna hitam atau warna lain dengan ujung kaki putih. Ada pula yang sekaligus memiliki 3 macam warna, sering di sebut Tricoloured Dutch atau kembang telon.
Kelinci Dutch ini termasuk jenis kelinci yang berukuran mini atau kerdil, berat induk dewasa hanya 1 – 2,5 kg. Kelinci betinanya bersifat keibuan fertilitasnya tinggi. Setiap kali melahirkan, kelinci menghasilkan anak 7-8 ekor. Lucu kan?Peliharalah untuk anak kesayangan anda
kelinci-dutch-300x230
Kelinci Dutch (hitam-putih)

5. English Spot
     Jika anda mempunyai bintik hitam, pasti terlihat jelek bukan? Kelinci ini merupakan silangan flamish giant, English lop, Patagonian, angora, dutch, silver dan Himalayan. Warna dasarnya adalah putih bersih dan ber-spot. Variasi lainnya yaitu hitam, coklat, abu-abu. Spotnya terdapat diseluruh badan dan di hidung ada spot besar. Kelinci english spot memiliki garis hitam, coklat, atau abu-abu pada punggungnya, warna bulu hitam, coklat atau abu-abu juga terlihat di sekitar mata, hidung, dan telinga. Pada bagian perut terdapat totol (bintik-bintik) hitam, coklat atau abu-abu.
kelinci-english-spot2-300x272
kelinci english spot

6. Himalayan
     Kelinci ini memiliki nama lain kelinci cina atau kelinci rusia. Kelinci himalayan berwarna putih diselingi dengan warna disekitar hidung, telinga, ekor, dan pada kaki setelah mereka beranjak dewasa dengan mata berwarna merah muda.Awalnya kelinci Himalayan memiliki berat standar 2,5 – 4,5 kg, tubuhnya ramping dan seperti tabung saat berbaring. Namun dalam perkembangan selanjutnya juga bersamaan dengan penyilangan-penyilangan, saat ini banyak juga berukuran mini, dengan berat sekitar 1 kg. Di alam kelinci ini aktif pada malam hari dan tidur di siang hari.
kelinci-himalayan
himalayan rabbit

7. Flemish Giant
     Kelinci Flemish Giant mempunyai ukuran yang sangat raksasa karena tubuhnya yang besar sekali untuk ukuran kelinci pada umumnya, beratnya dapat mencapai 13 kg. Kelinci ini dengan pakan khusus beratnya pernah mencapai 22,23 kg dan masuk Guinness World Records.
kelinci-flemish-giant7-300x293
kelinci flemish giant

8. Havana
     Kelinci havana emiliki tubuh yang kecil, pendek, namun kompak dengan bahu berotot. Kelinci havana memiliki kepala kecil dengan leher hampir tak terlihat. Memiliki bulu yang tipis, namun sangat lembut, dan mengkilap degan panjang sekitar 2,5 cm dengan berat rata-rata untuk kelinci jenis ini adalah 2,75 kg.
kelinci-havana
kelinci havana

9. Lop
     Ciri dari jenis lop umumnya adalah bentuk kepala lebar, dan telinga yang menggantung dari pangkal kepala hingga ke samping pipi, tidak seperti kelinci lain yang pada umumnya memiliki telinga tegak. Pada usia dini kelinci lop belum menunjukan telinganya yang koploh, hingga usia 2- 4 bulan baru bisa terlihat perubahan pada posisi telinga. Sekilas jenis ini seperti anjing, menarik, dan sangat lucu sehingga digemari banyak orang.
kelinci-lop2-300x285
kelinci lop

10. Netherland Dwarf
     Kelinci Netherland Dwarf ini termasuk ras kelinci kerdil yang awalnya berasal dari Belanda, sering juga disebut kelinci mini (sebesar marmut). Bobot dewasa nya di bawah 1 kg. Bentuk tubuhnya pendek, kepalanya agak bulat, leher pendek sehingga dijuluki lost neck rabbit, ukuran telinganya kecil.
kelinci-netherland-dwarf9-300x249
kelinci netherland dwarf

Bulunya tidak tebal, warnanya bervariasi karena kelinci ini banyak disilangkan, yang paling diminati adalah berwarna putih dengan warna mata merah. Kelinci ini ditemukan tahun 1940, kemudian dikembangkan oleh J. Meijerig dan C. W. Calcar, dan disebarkan ke negara-negara lain, termasuk Indonesia sebagai binatang hias, dan banyak yang menggemarinya.

11. New Zealand White
     Kelinci New Zealand ini ada berbagai warna dan dinamakan sesuai warna tsb, misalnya New Zealand White (putih), New Zealand Red (merah), New Zealand Black (hitam) dsb. Yang paling populer adalah kelinci New Zealand White, bulunya putih mulus, padat, tebal, mata umumnya berwarna merah.Kelinci New Zealand termasuk kelinci berbadan besar, karena tumbuhnya cepat besar sehingga sering diternakan untuk dikonsumsi dagingnya (berat dewasa sekitar 5 kg lebih, anaknya dapat mencapai 10-12 ekor)
kelinci-new-zealand3-300x191
kelinci new zealand

12. Polish
     Kelinci ras Polish ini hampir mirip dengan kelinci Netherland Dwarf, hanya sedikit lebih besar. Kelinci Polish termasuk kelinci berbadan kecil mungil, bulu-bulunya halus dan berwarna aneka rupa. Telinganya tegak, pendek bulat cenderung meruncing. Kepalanya bulat dan matanya merah delima atau biru, namun ada juga yang hitam.
kelinci-polish3-256x300
kelinci polish coklat

13. Rex
     Kelinci Rex ini ada berbagai macam/jenis bergantung dari warna bulunya, antara lain white rex, dalmatian rex (bertotol), black rex, pappilon res, ermine rex, blue rex, dsb. Beberapa peternak di Indonesia memberi nama sendiri, misalnya tricolor rex (tiga warna), dsb. Kelinci Rex yang paling terkenal adalah White Rex, yang berbulu putih mulus dan tebal.
Bulu halus kelinci Rex akan semakin indah dan kualitas bulunya semakin baik jika hidup di lingkungan yang bersuhu rendah, yaitu berkisar 5-15 C. Namun bukan berarti tidak dapat hidup di daerah tropis yang bersuhu panas, hanya saja bulunya tidak seindah bila hidup di daerah dingin. Hewan peliharaan ini sering dijadikan sebagai pedaging lho
kelinci-rex12-300x184
kelinci rex tutul

14. Satin
Kelinci satin memiliki 11 varietas yaitu hitam, biru, California, broken, chinchilla, coklat, tembaga, otter, merah, siam dan putih. Kelinci satin yang pertama kali muncul adalah mutasi kelinci Havana coklat, mutasi ini pada batang rambut berupa pencahayaan.
Untuk membuat bulu yang sehat dan tubuh yang ideal diperlukan pakan dengan protein tinggi dan biji bunga matahari dan bulu kelinci satin tidak diperlukan perawatan khusus namun hanya rutinitas menyikat bulu.
kelinci-satin7-300x216
kelinci satin

15. Tan
kelinci-tan-300x225
kelinci tan

Kelinci Tan ini ditemukan tahun 1880 di Culland Hall dekat Braillsford (Derbyshire), masih liar dan penakut. Setelah dikembangbiakkan lahirlah kelinci dengan warna perpaduan hitam dan coklat tua, biru dan putih kebiruan (lilac). Kelinci Tan ini termasuk kelinci kecil, bulunya mengkilap berwarna cokelat kemerah-merahan . Warnyanya jelas, terang, terdapat di bawah dagu sampai ke dada, tengkuk, dan bawah ekor. Bagian perut sampai bagian sebelah dalam kaki depan juga berwarna cokelat kemerah-merahan, telapak kakinya putih. Jenis kelinci ras Tan ini sangat sesuai untuk peliharaan dan digemari.

PEMBAGIAN JENIS KELINCI

     Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci liar. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci liar adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
     Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis kelinci jawa (Lepus negricollis) dan kelinci Sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg. Sedangkan Kelinci sumatera, merupakan satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan. Yang termasuk dalam kategori kelinci liar adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.

ASAL DAN SEJARAH KELINCI

     Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). 
     Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti "anak kelinci". Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mulai mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal di Pulau Sumatera ada satu spesies asli kelinci sumatera (Nesolagus netscheri) yang baru ditemukan pada tahun 1972.
     Saat ini sejumlah jenis kelinci menjadi hewan peliharaan dan hewan pedaging. Beberapa jenis kelinci sebagai hewan pedaging juga ada yang dijadikan hewan peliharaan. Jenis kelinci terbesar di dunia, yaitu Continental Giant biasanya dijadikan hewan pedaging, tetapi ada juga yang memeliharanya dan secara resmi telah menjadi kelinci terbesar di dunia dengan tingi/panjang 4 feet + 4 inci (132 sentimeter) dan berat 3,5 stones (22,2 kilogram).